LAMPUNG7COM, Bandar Lampung – 85 Anggota DPRD Provinsi paksakan Pengadaan pakaian dinas sebesar 1,8 Miliar, dan ini terus menuai cibiran. Cibiran itu, rupanya hanya dianggap ‘angin lalu’ oleh sekretariat DPRD setempat, pasalnya, di tengah kondisi anggaran Provinsi Lampung yang Defisit, sekretariat DPRD Lampung menganggarkan Miliaran untuk wakil rakyat.
Sementara, fasilitas Anggota DPRD Lampung yang amat ‘Wah’ rupanya belum dirasa ‘puas’ jika belum ditunjang berpenampilan yang ‘hebat’.
Salah satu Mahasiswa semester 4 dari Universitas Lampung (Unila) Andi menilai, besaran dana alokasi Pakaian Dinas Harian(PDH), Pakaian Sipil Resmi (PSR) dan Pakaian Sipil Harian (PSH) untuk wakil rakyat ini terlalu sangat berlebihan.
Bahkan andi sangat menyayangkan para wakil rakyat yang duduk di kursi empuk dewan kurang perduli dengan keadaan masyarakat Lampung, bahkan Andi menganggap mereka melakukan ‘Aji Mumpung’ untuk menggerogoti APBD.
“Coba kita berfikir, masa sudah gaji dan fasilitas wah, masih saja kurang,” kata Andi Senin sore 24 agustus 2015. Warga Untung Suropati Bandar lampung itu amat sangat menyesalkan kurang tanggapnya Sekretariat DPRD, hanya demi secarik baju dengan nilai Miliaran untuk 85 orang, bahkan lanjut andi, “Diduga ada kepentingan lain seperti memperkaya diri sendiri dengan adanya alokasi pakaian dengan pagu Miliaran.’
‘Kalau dana segitu dialihkan untuk pendidikan atau kesehatan, kan lumayan, kok malah buat baju,’ ujarnya. Masih kata dia, “Sejatinya Anggota DPRD itu sebagai pejabat publik, bukanlah ‘artis’ yang hanya memamerkan harta, namun sebaiknya bersikap dan berpemikiran kepada masyarakat kecil.”
“Apa sih kerja Dewan itu, belum lagi banyak dewan yang keseret tindak pidana, dengan berbagai macam kasus.” Keluhnya.
Inayah mahasiswa IAIN, “Dengan kondisi keuangan Pemprov Lampung yang tengah defisit, kurang etis rasanya kalau anggaran pakaian DPRD mencapai Miliaran.” bahkan inayah menganggap ini tidaklah wajar. Dewan juga tidak ada yang diperbuat nyata
Ada baiknya sekretariat DPRD dan DPRD Lampung lebih prihatin dalam mengalokasikan anggaran, dikarenakan masih banyak di Lampung yang kurang tersentuh soal anggaran.
Sementara itu, Sekretaris DPRD Lampung, Sutoto terkesan ‘buang badan’ dan tidak terlalu mengambil pusing dia menganggap seperti angin lalu.
BACA JUGA :
KPU Pesawaran diminta verifikasi ulang, gelar anggota dewan
Dewan Pers tegaskan standarisasi Perusahaan Pers
Utang Anggota Dewan di Kantin DPRD Capai Rp1,2 Juta
Sembilan terpidana korupsi terpilih menjadi anggota dewan
Pembahasan Perda Perubahan APBD Provinsi Lampung