Pengamat Intelijen dan Keamanan Ngasiman Djojonegoro. |
Lampung7news – Jakarta | Presiden Joko Widodo akhirnya memutuskan Komjen Pol. Listyo Sigit Prabowo sebagai calon Kapolri pengganti Jenderal Polisi Idham Azis yang memasuki masa pensiun. Nama Komjen Pol. Listyo Sigit Prabowo hari ini dikirim langsung ke DPR oleh Mensesneg Pratikno.
Menanggapi hal itu, pengamat Intelijen dan keamanan Ngasiman Djojonegoro menyampaikan, Listyo Sigit Prabowo adalah sosok tepat menjadi pimpinan Polri yang dibutuhkan, sesuai dengan situasi kebangsaan hari ini.
Menurut Simon, panggilan akrab Ngasiman Djojonegoro Negara Kesatuan Republik Indonesia yang Berbhineka Tunggal Ika dan berdasarkan Pancasila tapi isu-isu SARA masih di gunakan untuk menyerang pemerintah dan aparat penegak hukum. Hal ini membawa situasi politik dan kemasyarakatan kurang kondusif, dan sangat bertentangan dengan konstitusi di negara kita.
Sosok Komjen Sigit yang dikenal sangat tegas dan profesional, sangat cocok dengan situasi saat ini, dan tantangan bangsa kedepan. apalagi Sigit pernah bertugas sebagai Kadiv Propam dan Kabareskrim berpengalaman dalam penegakan profesionalisme Polri dan penegakan hukum.
Selain itu sosok Sigit dinilai dekat dengan kalangan masyarakat, Ulama dan Agamawan, hal itu dibuktikan saat menjabat sebagai Kapolres Pati beliau rajin bersilaturahmi dengan para kiai dan ulama besar di Pati dan Jawa tengah.
Tokoh kharismatik waktu itu yang sering beliau kunjungi diantaranya KH. MA. Sahal Mahfudz Habib Luthfi bin Yahya, dan KH Mustofa Bisri. ketika KH Sahal Mahfudz yang menjabat sebagai Ketua Umum MUI dan Rais Aam PBNU pulang ke Pati, sebagai pimpinan Polres Pati Sigit Selalu menyempatkan bersilaturahmi dan meminta petuah serta nasehat dari beliau.
Begitu juga waktu menjabat Kapolda Banten, beliau rajin bersilaturahmi dengan para kiai, pengasuh pondok pesantren dan para ulama, khususnya pengasuh pondok pesantren Tanara KH. Ma’ruf Amin yang waktu itu menjabat sebagai ketua umum MUI dan Rais Aam PBNU dan juga silaturahmi ke KH.Abuya Muhtadi Dimyathi di Cidahu Banten.
Karena kedekatan dengan kalangan pesantren dan para ulama, beliau juga menjadi pengurus pusat majelis Dzikir Hubbul Wathon (PP MDHW) sebagai pembina.
“Sosok Sigit ini sangat akrab dengan kalangan pesantren dan ulama, perbedaan tidak menghalangi untuk meminta nasehat dari para kiai di manapun beliau memimpin kepolisian,” ujar Simon.
Sementara itu Simon sangat mengapresiasi dipilihnya Komjen Pol. Listyo Sigit Prabowo, melihat loyalitas, dedikasi dan keberhasilan beliau dalam berbagai tugas. Simon yakin polri akan semakin profesional, modern dan terpercaya kedepannya.
Simon juga yakin Listyo Sigit Prabowo mampu menjaga sinergitas antara Polri-TNI yang sudah terbangun baik saat ini. Sebagai pondasi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 faktor keamanan dan stabilitas politik sangat menentukan. sinergitas polri dan TNI sangat dibutuhkan untuk mewujudkan itu.
“Saya yakin Komjen Sigit mampu menjaga dan meningkatkan sinergitas antara Polri dengan TNI, karena itu menjadi faktor utama untuk menuju Indonesia maju, ditengah tantangan bangsa kedepannya, baik dari dalam maupun dari luar negeri” tutup Simon.
Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo merupakan mantan Ajudan presiden Jokowi, yang sekarang menjadi Kabareskrim polri. Sebelum menjabat sebagai Kabareskrim Polri Sigit pernah menjadi Kapolres Pati, Kapolresta Surakarta, Kapolda Banten dan Kadiv propam polri.
Dalam perjalanan kariernya Komjen Sigit memiliki segudang prestasi, diantaranya berhasil menangkap Joko Chandra di Malaysia, sebagai buronan kasus korupsi pengalihan hak tagih atau Cessie Bank Bali.
Dan yang terbaru pengungkapan kasus narkoba dan sabu-sabu. Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo beserta jajarannya berhasil mengungkap kasus sabu-sabu seberat 1,2 ton sepanjang tahun 2020, Komjen Sigit Prabowo berhasil mengamankan barang bukti 5,91 ton sabu, 50,59 jenis Ganja, 905,425 butir pil ekstasi. | Pinnur