LAMPUNG7COM | Ekonomi dunia diprediksi akan masuk ke dalam jurang resesi di tahun mendatang, hal itu disebabkan oleh trend kenaikan suku acuan bunga yang dilakukan sebagian besar bank sentral di dunia secara bersamaan, ungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beberapa waktu lalu.
Dilansir dari laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara umum, resesi ekonomi dapat dimaknai sebagai suatu kondisi dimana perekonomian suatu negara mengalami penurunan berdasarkan dari Produk Domestik Bruto (PDB), jumlah pengangguran maupun pertumbuhan ekonomi yang bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut.
[sc name=”bacajuga” ][/sc]Hal tersebut tentunya menjadi suatu tantangan tersendiri bagi pemerintah, tak terkecuali Pemerintah Kota Bandar Lampung.
Ditengah upaya pemulihan ekonomi tersebut keadaan belum sepenuhnya kembali seperti sediakala, isu resesi ekonomi yang akan terjadi pada tahun 2023 menjadi isu hangat ditengah masyarakat.
Beberapa sektor ekonomi akan mengalami dampak jika resesi benar terjadi, sebut saja sektor energi, sektor perbankan bahkan hingga sektor bahan baku.
Penguatan sektor ekonomi berbasis kerakyatan juga menjadi salah satu jurus pemerintah dalam meminimalisir dampak resesi ekonomi yang terjadi, penguatan daya beli masyarakat terhadap UMKM hingga pembelian barang dengan komponen dalam negeri yang tinggi menjadi salah satu resep tambahan pemerintah yang sedang dilakukan hingga saat ini.
[sc name=”bacajuga” ][/sc]Kesadaran akan pentingnya penguatan ekonomi kerakyatan melalui UMKM dalam keberlangsungan ekonomi nasional harus disertai dengan kebijakan dan regulasi dari Pemerintah untuk dapat mengelola dan meningkatkan peran UMKM itu sendiri agar dapat terus tumbuh dan berkembang.
UMKM juga dapat menjadi penggerak utama roda perekonomian yang relatif tangguh, sebagaimana yang telah dibuktikan pada saat Indonesia dilanda pandemi Covid-19.
Hari pertama memasuki Tahun 2023, pedagang maupun pelaku UMKM yang menjajakan dagangannya disalah satu dari sekian tempat yakni depan Lamban Gedung Kuning (LGK) di jalan Pangeran Suhaimi, Kecamatan Sukarame, Kota Bandar Lampung, menaruh asa atau harapan bagi para pedagang di tahun 2023 ini, perekonomian di Indonesia khususnya di Kota Bandar Lampung akan lebih membaik.
[sc name=”bacajuga” ][/sc]Harapan tersebut ditujukan kepada Pemerintah Kota Bandar Lampung, terkhusus kepada pemilik Lamban Gedung Kuning (LGK), Irjen Pol. (Purn) DR. Ike Edwin, SH., MH., MM., yang telah memberikan izin kepada para pedagang dan pelaku UMKM untuk berjualan di halaman depan kediamannya tersebut setiap hari Minggu.
Hal itu disampaikan oleh beberapa pedagang dan pelaku UMKM yang berjualan di depan LGK kepada Lampung7.com, Minggu (1/1/2023).
Menurut seorang pedagang pakaian yang bernama Ria, dia berharap pada tahun 2023 ini, perekonomian di Indonesia lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya agar usaha bisa berjalan dengan lancar.
“Saya berharap di tahun baru 2023 ini ekonomi kita semakin baik dari tahun-tahun sebelumnya agar usaha kami para pedagang kecil ini bisa berjalan lancar sehingga ekonomi keluarga kami juga semakin baik,” ujarnya.
[sc name=”bacajuga” ][/sc]Disamping itu juga dia berharap kepada pemilik Lamban Gedung Kuning, yang biasa dipanggil Dang Ike agar tetap memberikan izin kepada para pedagang untuk berjualan di depan LGK tersebut.
“Dan kami berharap kepada Dang Ike selaku pemilik rumah budaya LGK ini agar tetap mengizinkan kami para pedagang untuk tetap berjualan di depan LGK ini,” katanya penuh harap.
Ditempat yang sama Asnawati yang merupakan pedagang sayuran juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada Dang Ike Edwin yang telah memberikan izin berdagang di depan LGK tersebut.
“Saya sangat berterimakasih kepada Bapak Ike Edwin yang telah memberikan izin kepada saya untuk berjualan disini, karena sejak saya berjualan di sini bisa membantu perekonomian keluarga saya,” ucap Asnawati.
[sc name=”bacajuga” ][/sc]Ketika disinggung mengenai sosok Ike Edwin, Dia sangat mengagumi dan mengapresiasi atas kebaikan dan kemurahan hatinya.
“Saya salut dan kagum serta mengapresiasi atas kebaikan dan kemurahan hati bapak Ike Edwin, orangnya ramah, baik, tidak pandang bulu untuk berinteraksi dengan siapapun juga, termasuk dengan kami para pedagang ini, jika beliau tidak ada kesibukan diluar, sering keluar menemui kami sekedar menyapa, memberikan petuah, nasehat dan himbauan kepada para pedagang, agar selalu giat dalam berusaha, namun harus tetap menjaga kebersihan, keamanan lingkungan, jangan membuat macet lalulintas agar semuanya bisa berjalan dengan baik dan lancar,” kata Asnawati.
[sc name=”bacajuga” ][/sc]Lain halnya dengan seorang pedagang makanan yang bernama Firhan, dia merasa tertolong dan mengucapkan terima kasih kepada Dang Ike karena telah diizinkan untuk berjualan di depan LGK.
“Memang pak Ike itu orangnya Luar biasa, beliau seorang jenderal, tokoh masyarakat, tokoh budaya, namun rasa kepedulian dan perhatiannya kepada masyarakat kecil sangat tinggi sekali, saya merasa tertolong dengan diizinkan untuk berjualan di sini, bahkan terkadang beliau keluar dari dalam rumah hanya untuk menyapa dan memberikan semangat, petuah, dan himbauan kepada kami para pedagang,” ungkapnya.
Untuk itu menurut Firhan, “Seandainya pemimpin Lampung ini berjiwa sosial yang tinggi, mempunyai rasa kepedulian dan perhatian terhadap masyarakat seperti Pak Ike ini, maka masyarakat Lampung pasti akan sejahtera, aman dan nyaman,” ungkapnya.
[sc name=”bacajuga” ][/sc]Beda lagi dengan Upik, yang baru berjualan di depan LGK selama 8 bulan, dia mengatakan tidak menyangka jika pemilik LGK tersebut orangnya baik, ramah dan mempunyai kepedulian sosial serta perhatian terhadap masyarakat kecil yang tinggi.
“Saya baru 8 bulan berjualan di sini setiap hari Minggu, dan saya tidak menyangka kalau pak Ike itu orangnya baik, ramah dan mempunyai kepedulian sosial dan perhatian terhadap masyarakat yang tinggi, tadinya saya kira orangnya sombong, angkuh dan cuek, ternyata perkiraan saya salah besar,” ucap Upik.
Bahkan Upik mengatakan, ” Sosok seperti Pak Ike ini yang diharapkan bisa menjadi pemimpin di Lampung ini kedepannya, sebab menurut pandangan saya beliau tidak memikirkan dunia lagi, tapi kayaknya lebih memikirkan ibadah untuk bekal akhirat.” Tutup Upik. | Pnr.