LAMPUNG7COM – Metro | Lembaga Pemasyarakatan (lapas) kelas IIA Kota Metro menggelar penandatanganan perjanjian kerjasama dengan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Usaha Menengah (UMKM) dan Perindustrian Kota Metro, Senin (14/2/2023).
Hal tersebut guna mengingatkan antara kedua belah pihak terkait dengan komitmen masing-masing yang isinya adalah tentang perjanjian ataupun kesepakatan antara dua belah pihak mengenai kewajiban dan haknya masing-masing.
Dikatakan kepala Lembaga Pemasyarakatan (kalapas) kelas IIA Kota Metro Muchamad Mulyana, kain tapis adalah kerajinan dari Lampung.
“Dimana lapas kelas IIA Kota Metro mendapatkan dukungan dari Pemerintah Kota Metro sebagai bentuk kehadiran Pemerintah Kota Metro terkait dengan pembinaan narapidana,” ujarnya.
Ia mengatakan kerajinan yang dilakukan secara manual dengan tangan tersebut semakin hari akan semakin langka.
“Untuk itu Pemerintah Kota Metro khususnya Dinas Koperasi dan UMKM merasa perlu untuk terus mengembangkan kerajinan tapis di lapas yang mempunyai potensi untuk bisa lebih berkembang lagi,” tutur kalapas.
Kalapas menyampaikan untuk kerajinan yang lain akan dilakukan oleh stakeholder terkait.
“Tujuan utamanya adalah memberikan pelatihan kepada warga binaan sebagai bentuk pembinaan kemandirian,” jelasnya.
“Agar nantinya mereka mempunyai bekal hidup, punya keahlian yang bisa terus mereka lakukan ketika mereka selesai menjalani pidananya dan ini sangat bermanfaat bagi mereka,” imbuh Mulyana.
Hal yang sama juga disampaikan kepala Dinas koperasi dan UMKM Kota Metro Siti Aisyah, para peserta mengikuti dengan seksama kemudian menjadikan kegiatan tersebut adalah hobi.
”Ketika sudah hobi dengan suatu kegiatan maka kita akan menyukai dengan apa yang kita kerjakan, apapun bentuknya itu akan membawa kebaikan pada diri kita semua,” kata Aisyah.
Menurutnya warga binaan di lapas Metro adalah warga Kota Metro yang mana harus diciptakan kemandiriannya.
“Dengan mengikuti pelatihan ini insyaallah kemandirian dari warga binaan akan terbentuk dan ini busa menjadi masa depan untuk mereka dan kalau ditekuni akan menjadi suatu mata pencaharian,” jelasnya.
Siti Aisah mengatakan dari pemerintah Kota Metro akan memberikan ruang untuk memasarkan produk-produk tersebut.
“Karena pelatih yang kami tunjuk satu bulan mereka harus menyediakan selendang tapis sebanyak 300 pacs sehingga dia kesulitan juga dari pengrajin mana mereka harus dapatkan,” pungkasnya. | Aliando.