Jaksa menerima laporan pengakuan dari para perempuan itu sepekan lalu, namun sang pangeran belum bisa dimintai keterangan karena dia sedang tidak berada di Prancis, kata sumber itu.
Para perempuan yang dianiaya itu mengaku mereka ada yang disuruh tidur di lantai dan tidak diberi waktu istirahat makan karena harus mengurus keempat anak si pangeran, kata harian Le Parisien.
“Pertama kali bertemu dengan para perempuan itu yang mengejutkan adalah melihat betapa mereka kelaparan. Mereka menangis menahan lapar,” kata Anick Fougeroux, kepala LSM, SOS Esclaves, kepada Le Parisien. | red
Lihat Juga:
- Posts not found
Lihat Juga:
- Posts not found
Pages: 1 2