Internasional | Kantor Kejaksaan di Kota Nanterre, Prancis, kemarin mengatakan mereka tengah menyelidiki dugaan seorang pangeran Arab Saudi menyekap tujuh pembantu perempuannya di sebuah apartemen di pinggiran Prancis.
Penyelidikan kasus perdagangan manusia dilakukan setelah seorang di antara perempuan itu, sebagian asal Filipina, mengadukan keluhan mereka pada Oktober 2019.
Laman France24 melaporkan, Selasa (6/7), para pembantu atau asisten rumah tangga sang pangeran itu direkrut di Arab Saudi dan menurut sumber yang mengetahui kasus ini, para pembantu itu bekerja pada keluarga sang pangeran di Saudi dan di Prancis. Mereka kemudian melarikan diri ketika berada di Prancis.
Kasus dugaan penganiayaan ini terjadi pada 2008, 2013, dan 2015 di sebuah apartemen di pinggiran Neuilly-sur-Seine, sebelah barat Paris.