LAMPUNG7COM | Hati ibu mana yang tidak hancur saat menjumpai sang buah hati sudah membujur menjadi mayat dengan kondisi mengenaskan. Hal ini pula yang dirasakan Yulian Tini, ibunda Valentino Tandjung, siswa berkebutuhan khusus SMPN 23 Surabaya, yang ditemukan tewas tergantung dalam kondisi hampir jadi tulang belulang.
Yulian Tini menyakini jika sang putra semata wayangnya itu merupakan korban pembunuhan. Ini karena Yulian Tini melihat ada banyak kejanggalan pada kondisi putranya.
Diceritakan Yulian Tini jika sang putra hilang pada tanggal 4 Maret 2022. Sehari sebelumnya, Yulian Tini dan mendiang sang putra sempat menghabiskan waktu bersama.
“Tanggal 3 itu kan tanggal merah, kita sempat jalan-jalan, rekreasi, makan-makan, pokoknya seneng-seneng gitu. Pulang pas malamnya kepala saya tiba-tiba sakit, saya bilang ke Valent, dia kan anaknya ringan tangan, dipijatlah saya sama Valent,” jelas Yulian Tini saat dihubungi Basra, Minggu (24/4) malam.
Keesokan harinya, kata Yulian Tini, sebelum berangkat sekolah, Valent sempat meminta uang saku lebih untuk ongkos naik ojek online.
“Waktu minta uang ke saya itu, Valent saya lihat sedang pegang dompetnya. Valent kan habis dapat uang dari budhe-budhenya sebagai hadiah ulang tahun. Februari kemarin kan dia ulang tahun ke 16,” kisahnya.
Valent, kata Yulian Tini, juga memiliki celengan yang merupakan pemberiannya. Saat Valent hilang, celengan tersebut juga tidak ada di rumah.
Lebih lanjut diceritakan Yulian Tini, usai pulang sekolah, berdasarkan pantauan CCTV sebuah minimarket di dekat sekolahnya, Valent terlihat menghampiri seseorang di seberang jalan minimarket.
“Dari CCTV minimarket itu Valent terlihat ada yang manggil, terus dia menyeberang jalan seperti menghampiri seseorang tapi tidak tahu siapa karena sudah tidak terjangkau CCTV. Dari situ Valent nggak pulang,” kisah Yulian Tini.
HP yang dibawa Valent tidak bisa dihubungi
Sejak saat itu pula, kata Yulian Tini, hp yang dibawa Valent tidak bisa dihubungi. WhatsApp Valent diketahui aktif terakhir di tanggal 4 Maret 2022 jam 09.39 tepatnya usai Valent pulang sekolah.
Karena Valent yang tak kunjung ditemukan usai pencarian ke rumah teman-teman hingga keluarga besar, di tanggal 6 Maret Yulian Tini memutuskan melaporkan kehilangan Valent ke pihak kepolisian.
Seminggu berlalu sejak kepergian Valent, Yulian Tini sering bermimpi bertemu sang putra.
“Mimpi pertama saya dengar suara Valent minta tolong tapi anaknya nggak kelihatan. Terus besoknya saya mimpi lihat Valent tergeletak sendirian di ruangan, berikutnya lagi saya mimpi lihat Valent bersama pria,” tukasnya.
Hingga pada Rabu (20/4) sore, Yulian Tini mendapat kabar penemuan mayat seorang remaja laki-laki di belakang Transmart Kalirungkut. Dari hasil olah TKP polisi, mayat tersebut diketahui adalah sang putra yang selama ini dicari.
Meski disebutkan jika sang putra tewas gantung diri, namun Yulian Tini menyakini jika buah hatinya itu menjadi korban pembunuhan.
“Sebelum dilaporkan hilang, waktu berangkat sekolah dia bawa dompet itu berisi uang ratusan ribu. Ini dompetnya gak ada, hanya ada 5 ribu di saku bajunya,” jelasnya.
Kejanggalan lain menurut Yulian Tini, pasca ditemukan, layar ponsel anaknya dalam kondisi retak.
“Sebelumnya Hp-nya gak kenapa-napa. Pas ditemukan layarnya sudah retak,” tukasnya.
Selain itu, Yulian Tini juga tidak mengenali celana yang dikenakan Valen saat jasadnya itu kali pertama ditemukan ditemukan.
“Jasadnya mengenakan celana pramuka di dalam, lalu didobel celana pendek di luar. Tapi celana pendek itu saya gak mengenali punya siapa. Waktu ditemukan kaki satunya pakai kaos kaki dan satunya enggak, sepatunya lepas semua,” jelasnya.
Kondisi gigi bagian depan banyak yang sudah lepas
Pasca ditemukan, kata Yulian Tini, kondisi gigi bagian depan Valent juga banyak yang sudah lepas sehingga dia meyakini anaknya merupakan korban pembunuhan sebelum digantung di pohon lamtoro belakang Transmart.
“Kalau sudah meninggal bagian gigi itu kan lama proses pelepasannya butuh bertahun-tahun. Kalau gigi Valent yang diperkirakan meninggal baru sebulan kok banyak yang sudah rontok,” tambahnya lagi.
Meski menyakini sang putra adalah korban pembunuhan, namun Yulian Tini mengaku berusaha mengikhlaskan kepergian putra semata wayangnya itu. Kini jenazah Valent telah dikebumikan di TPU Keputih.
Namun ada satu hal yang disesalkan Yulian Tini, yakni ketidak hadiran ayah Valent saat pemakaman. Pun demikian halnya dengan tidak adanya perhatian dari sang ayah saat pertama kali dikabarkan hilangnya Valent.
“Saya dan ayahnya Valent kan sudah pisah (cerai), Valent tinggal sama saya. Pas pemakaman Valent, ayahnya tidak datang, katanya lagi tugas keluar kota. Pas saya kabari hilangnya Valent juga tidak ada respon sama sekali,” tandasnya.