LAMPUNG7COM l Mantan Kepala Pekon Teba, Kecamatan Kota Agung Timur, Kabupaten Tanggamus, Suherman, diduga ada indikasi penyelewengan dana dalam pembangunan Talut Penahan Tanah (TPT), Drainase Dan Rabat Beton serta bak penampungan air, yang menggunakan Anggaran Dana Desa (ADD) tahun anggaran 2021, karena tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Belanja (RAB).
Menurut keterangan salah satu warga setempat yang enggan disebutkan namanya menerangkan kepada awak media bahwa,
“Pembangunan TPT Dan Drainase serta kolam air, tersebut tidak sesuai dengan RAB dan Gambar, Sementara disana terpampang papan informasi pekerjaan Namun apa yang ada tidak sesuai dengan Paktanya di lapangan, diduga Dana juga tidak sesuai,”ungkapnya, Minggu (9/1/2022).
selanjutnya ia juga mengatakan, “Boleh cek sendiri kok bang, pembangunan ini diduga ada penyimpangan karena apa yang ada di papan informasi tidak sesuai dengan apa yang direalisasikan, Misalnya saja ukuran tinggi talud, di papan informasi 2.5m sementara itu lihat saja paling juga satu meter,” katanya.
Selain itu ia juga menjelaskan, kuat dugaan bahwa Dananya juga tidak sesuai,
“Untuk pembangunan rabat beton juga kami tahu persis berapa upahnya, habis semennya, dan material lainnya kami tahu kok, Untuk kolam juga telah kami kroscek Tidak ada Airnya alias kering, bahkan pernah di isi ikan oleh warga setempat artinya dimana letak manfaatnya kolam tersebut. kolam yang satu nya kita sudah kroscek itu murni kolam ikan, karna sejak jadi dan di isi air, lalu di kasih oleh suherman mantan kakon bibit ikan nila dan juga kolamnya pas di tembok warga, itu murni menguntungkan sebelah pihak,” jelasnya.
Selain itu warga tersebut juga menambahkan, “Betul memang pernah mantan kakon Teba, Suherman,
Menginstruksikan dan mengumumkan saat musdes, bahwa akan di adakan pembangunan bak kolam buat penampungan Air. Yang gunanya untuk pencegahan seandainya Ada musibah kebakaran ketika itu, dimana 5 rumah 1 bak kolam. Namun faktanya yang di bangun dalam satu pekon cuman dua kolam, jadi dialihkan kemana sisanya kami tidak tahu karena tidak Adanya transparan,” imbuhnya.
selanjutnya ia juga menyampaikan, “Kami selaku masyarakat pekon Teba, merasa di rugikan, untuk itu kepada instansi terkait agar dapat mengkroscek pembangunan pekon teba di lapangan, Apa bila betul-betul di temukan penyimpangan agar dapat di proses sesuai hukum yang berlaku,”tegasnya.
Setelah itu Awak media langsung menyambangi Suherman mantan kakon Teba dirumahnya guna konfirmasi, namun hingga berita ini diterbitkan, Suherman tidak bisa di konfirmasi. | Khoiri