Teluk Pandan | Menghadapi bulan suci ramadhan 1437 H di beberapa pantai di Kecamatan Teluk Pandan, Pesawaran. Minggu (05/06) cenderung sepi. Beberapa pantai tersebut, yakni Pantai Mutun, Pantai Tembikil Haruna Jaya, Pantai Dewi Mandapa. Sementara di Pantai Klara dan Claura (batu mandi) milik Inkopal TNI AL ini justru pendapatannya mengalami penurunan sekitar 40 hingga 60 persen. Masyarakat lebih ke sungai Way Sabu, Desa Batu Menyan. Seperti di hilir dan hulu jembatan Way Sabu dan Bendungan Way Sabu (Pelipangan).
Disungai Way Sabu ini, banyak warga yang menyempatkan untuk keramasan yang berasal dari Kelurahan Sukarame II dan Keteguhan, Bandar Lampung. Selain dari Bandar Lampung, ada juga pengunjung dari Desa Piabung, Padang Cermin, Hurun, Hanura, Gebang dan Sukajaya Lempasing.
Hal ini di ungkapkan Zuwi (51), salah seorang pengelola pantai Claura (batu mandi), menurutnya di hari minggu terakhir menghadapi bulan suci ramadhan 1437 H ini, pengunjung lebih memilih ke sungai di banding ke pantai.
“Kalo biasanya, hari libur terkahir kami bisa dapat satu juta, sekarang ini cuma dapat tiga ratus hingga empat ratus ribu,” ujarnya yang di amini Wanda.
Seperti yang di ungkapkan Rohmat Sodri (24) warga Desa Hanura, ia lebih memilih berkunjung ke sungai Way Sabu di bandingkan ke laut atau pantai.
“Saya lebih memilih ke sungai, sebab kebiasaan kita kalo mau puasa ‘kan kita keramasan. Jadi lebih baik ke kali di bandingkan ke laut,” ujarnya yang akrab di sapa Titan ini.
Hal senada juga di sampaikan Sanah (50), warga Kelurahan Sukarame II, Bandar Lampung menurutnya, hal keramasan ini sudah biasa ia lakukan bersama keluarga dan tetangga di sungai Way Sabu ini. Selain itu menurutnya, sunyai lebih sejuk dan nyaman untuk keramasan menjelang bulan suci ramadhan ini.
“Saya setiap tahun kalo mau puasa, pasti datang ke sungai sabu ini. Sebab, lebih afdol, nyaman dan sejuk,” tuturnya.
Effendi (37) Kadus Way Sabu, Desa Batu Menyan, Teluk Pandan mengatakan, jika menghadapi bulan suci ramadhan Bendungan Pelipangan ini setiap tahunnya pasti ramai di kunjungi masyarakat baik dari Bandar Lampung, desa tetangga, maupun Padang Cermin.
Ia juga menjelaskan, setiap pengunjung yang datang tidak di pungut biaya masuk. Kecuali untuk parkir kendaraan pengunjung, seperti roda dua.
“Parkir motor kami tarik lima ribu, itupun kami sisihkan untuk kas dusun dan karang taruna. Tapi setelah kami memberi untuk petugas parkir,” ungkapnya.
Dari pantauan dilapangan, cuaca di sekitar tidak bersabat, seperti di Pantai Klara dan Claura air laut naik hingga ke jalan Raya Provinsi sekitar Pukul 07.00 WIB. Namun, yang disayangkan, di akhir liburan menghadapi bulan suci ramadhan. Banyaknya pengendara sepeda motor yang di dominasi anak-anak yang di bawah umur dan tidak menggunakan helm sebagai pengaman kepala.
| Ed. Je | Hendri L7news
| Baca Juga
Artikel | Kisah | Kesehatan | Pertambangan & Energi | Pertanian & Perikanan | Organisasi | Sosial | Handphone | Komputer | Mesin | Unik Langka | Lalu Lintas | Bola | Sport
| Berita Pilihan