LAMPUNG7COM – Tebalnya kabut asap dari Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan ikut mencemari Riau. Akibatnya, jarak pandang runaway (landasan pacu) pun menjadi terbatas sehingga mengakibatkan 59 jadwal penerbangan di Bandar Udara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, pada Minggu (4/9) dibatalkan.
Airport Duty Manager Bandara SSK II Pekanbaru Hasnan Siregar kepada merdeka.com Minggu malam mengatakan, seluruh jadwal penerbangan dari pagi hingga pukul 17.00 WIB telah dibatalkan. “Totalnya ada 59 jadwal penerbangan dari delapan maskapai,” ujar Hasnan.
Secara keseluruhan, Hasnan menjumlahkan ada 68 jadwal penerbangan yang melayani rute domestik maupun internasional pada hari ini. “Empat maskapai yakni Citylink, Fire Fly, Air Asia dan Sriwijaya, telah membatalkan seluruh jadwal penerbangannya,” kata Hasnan.
Sedangkan untuk empat maskapai lainnya yakni Garuda Indonesia, Malindo, Lion Air dan Fire Fly yang melayani sembilan jadwal penerbangan masih menunggu cuaca membaik.
“Kita masih menunggu kepastian sembilan penerbangan lainnya. Namun kemungkinan, juga akan mengalami pembatalan mengingat jarak pandang terakhir hanya 600 meter,” jelas Hasnan.
Untuk penerbangan terakhir pada pukul 22.15 WIB yang dilayani oleh maskapai Lion Air dari Jakarta, kata Hasnan, juga tergantung jarak pandang landasan pacu Bandara SSK II.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyatakan jarak pandang di sejumlah daerah di Riau pada Minggu pukul 16.00 WIB berkisar antara 300 meter hingga 600 meter.
Kabut asap sangat pekat menyelimuti Pelalawan dan Rengat-Indragiri Hulu hingga menyebabkan jarak pandang berkisar 300 meter. Selanjutnya jarak pandang di Kota Pekanbaru dan Dumai terpantau 600 meter. BMKG juga menyatakan terdapat 254 titik panas yang mengepung Sumatera.
“Titik panas terbanyak masih terdeteksi di Sumatera Selatan dengan 178 titik. Sementara itu Lampung 26 titik, Bengkulu 24 titik, Bangka Belitung lima titik, Jambi 18 titik dan Sumbar dua titik,” jelas Kepala Sugarin, Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru.
Untuk Riau sendiri, sebut Sugarin, ditemukan satu titik panas (hotspot) yang terpantau, yakni di Kabupaten Indragiri Hulu. Sedangkan kabupaten lainnya tidak ditemukan titik panas alias nihil. [mdk]