Lantas akun official @eva_dwiana memberikan balasan terhadap salah satu komentar warga tersebut dengan jawaban “peraturan dibuat berdasarkan banyak pertimbangan, terutama mengenai nyawa manusia, jujur bunda sedih banyak dm mengenai Pembatasan usaha, tapi mohon pengertian nya, nasib tenaga kesehatan kita, kondisi rumah sakit kita” tutur Bunda Eva (sapaan akrab) melalui akun Instagramnya.
Pandemi yang belum juga usai memang membuat dilematis. Pemerintah bertanggungjawab menjaga keselamatan masyarakat tanah air, disisi lain pada setiap pembatasan yang diberlakukan ada kelompok masyarakat yang berteriak kelaparan, terutama mereka yang bekerja pada sektor harian. Jangankan untuk memikirkan gizi seimbang sesuai protokol kesehatan, untuk bisa makan sehari-hari saja mereka menggantungkan pada apa yang mereka dapat di hari itu.
Oleh karena itu, kembali ACT (Aksi Cepat Tanggap) Bandarlampung hadir menjadi solusi kecil bagi sekelumit cobaan yang sedang kita hadapi bersama. Melalui program mingguan bertajuk JUM’AT BERKAH : Solidaritas Tanpa Batas, kali ini Ikhtiar berbuah manis. 1000 paket nutrisi berhasil dihimpun kembali dari para donatur, diantaranya : MT Babussalam, Oma Express, Oemah Papan, Sedekah Umat, Kedai Hifa, Ikan Bakar Gembul (IBG), Dapur CikMaya, Sedop tumpeng & nasi kuning, Ayam Bebek H Soleh, Nasi Gandul, Komunitas MDH, Sigerfoodies, Komunitas KUB Mandiri Berjaya, serta seluruh donatur perseorangan yang tidak bisa disebutkan satu per satu.
Adapun penyaluran / pendistribusian paket nutrisi tersebut diantarkan ke beberapa lokasi diantaranya: Pergudangan Bulog Campang, Pergudangan Olam Kuala Panjang, Kampung Nelayan Sukaraja, Rumah Tahfiz Ahmad BKP, Panti Asuhan Trisna Asih Korpri, RS BNH Lampung Selatan, RSUD Abdoel Moeloek, serta RS Pertamina Bintang Amin.