Ke depan, perbaikan kinerja ekonomi Provinsi Lampung diperkirakan terus berlanjut, meski risiko dari sektor eksternal perlu diwaspadai. Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang optimal serta menjaga stabilitas makroekonomi, diperlukan upaya bersama dari seluruh pihak, antara lain:
- Memperkuat permintaan domestik dengan mendorong peningkatan produktivitas Lapangan Usaha Pertanian, terutama subsektor tanaman pangan, melalui peningkatan pemanfaatan alat dan mesin pertanian (ALSINTAN) dan benih berkualitas, penguatan askes pembiayaan procyclical bagi petani, serta memastikan ketersediaan pupuk berkualitas di Provinsi Lampung di tengah berlanjutnya tensi geopolitik global;
- Memperkuat peran belanja APBN dan APBD melalui peningkatan efektivitas dan perluasan multiplier effect dari program pengembangan ekonomi dan pengendalian harga Pemerintah Daerah, serta optimalisasi SILPA;
- Memperkuat strategi dan koordinasi untuk meningkatkan ketahanan dan mempercepat pertumbuhan ekonomi, antara lain melalui:
- Mendorong program hilirisasi di sektor pertanian khususnya subsektor tanaman pangan (beras, ubi kayu, dan jagung), subsektor perkebunan (CPO dan tebu), dan subsektor hortikultura (aneka cabai); dan
- Memperkuat model bisnis dan pembiayaan guna mendorong akselerasi hilirisasi pangan;
- Memperkuat kolaborasi dengan akademisi atau stakeholders lainnya dalam hal Research and Development terkait produk olahan berbasis market demand.
- Mendorong sektor pariwisata sebagai new source of growth
- Akselerasi digitalisasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan inklusivitas, termasuk implementasinya untuk mendukung fiskal daerah; dan
- Memperkuat koordinasi pengendalian inflasi melalui sinergi TPIP–TPID didukung GNPIP untuk menjaga ekspektasi inflasi memitigasi risiko El Nino, serta upaya penguatan ketahanan pangan nasional. | redk