LAMPUNG7COM | Besarnya Anggaran Modal BUMDes Tahun 2017 di Desa Pengandonan, Kecamatan Buay Madang Timur, Kabupaten Oku Timur, Provinsi Sumatera Selatan, Tahun 2018 berkisaran Mencapai Rp. 114.000.000. Dimana dana tersebut diduga di korupsi oleh oknum mantan Kepala Desa yang berinisial ER.
Mencuatnya dugaan itu disebabkan oleh Pengelolaan Anggaran Modal Usaha yang tidak transparan, dan semua kegiatan dikelola dan dikerjakan dibawah naungan perintah oknum Kepala Desa ER, bersama pengurus BUMDes sendiri tanpa banyak melibatkan peran masyarakat desa setempat.
Seperti yang diungkapkan oleh Ketua BUMDes dan Perangkat Desa setempat kepada media yang namanya enggan disebutkan, mengatakan benar modal BUMDes Pada Tahun 2017 diambil/diminta oleh mantan Kepala Desa (ER) sebesar Rp. 43.000.000. Senin (20/9/2021) melalui sambungan seluler.
“Selain itu ada 1 Ekor Sapi yang dijual oleh mantan Kepala Desa (ER) dari modal awal Rp. 114.000.000 Juta tersebut, yang diberikan tersisa Rp. 71.000.000 juta. Kemudian sisa uang tersebut dikelola oleh Ketua BUMDes dan Pengurus dengan dibelikan sapi sebanyak 5 ekor.” Paparnya
Ditahun 2018 BUMDes kembali mendapat penambahan modal sebesar Rp. 20.000.000 (Dua Puluh Juta), namun sayang, modal yang diterima kembali diambil/diminta oleh oknum mantan kepala Desa (ER) Sebesar Rp. 4.000.000 dan sisa uang tersebut baru dikelola dengan Ketua BUMDes beserta anggota sampai saat ini.” Ucapnya.
Ditempat lain salah satu Perangkat Desa menjelaskan pada tahun 2015 ada pengadaan pembelian berupa Laptop dan Printer Sebesar Rp 5.500.000, dan pada tahun 2018 kembali dianggarkan untuk pembelian barang Inventaris Desa Laptop dan Printer Sebesar Rp.8.000.000 namun sayang pengadaan tersebut tidak ada di balai desa.
“Pernah saya ditanya dari awak media dan LSM selaku Tim sosial kontrol terkait pengadaan Laptop dan Printer, saya bingung harus jawab apa, Karna Laptop dan Printer tersebut di Desa tidak ada, lalu saya anjurkan rekan-rekan media untuk menanyakan langsung kepada pak mantan kepala desa. Karna barang yang ditanyakan tersebut tidak ada di desa,” katanya.
Saat awak media berkonfirmasi kepada mantan Kepala Desa mengatakan, “Barang inventaris yang dimaksud itu tidak ada dengan saya, barang itu ada di Balai Desa, itu sama Pak Sekretaris Desa.”
Sampai berita ini diterbitkan oknum mantan Kepala Desa Pengandonan tidak pernah merasa mengambil uang modal BUMDes dan sapi, Laptop dan Printer milik Desa, ujarnya.
“Berdasarkan keterangan Ketua BUMDes dan Perangkat Desa menyatakan bahwa kami siap membuat pernyataan, bahwa benar uang modal BUMDes yang diambil sama Pak ER, dan pengadaan Laptop dan Printer, inventaris Desa dan sampai saat ini itu tidak ada disini, kami dapat pertanggungjawabkan pernyataan tersebut.” Pungkasnya | Pin