LAMPUNG7COM, Gedong Tataan – Tidak diterimanya pendaftaran GAFATAR (Gerakan Fajar Nusantara) di Kabupaten Pesawaran, karna pihak Pemerintah Pesawaran terlebih dahulu telah menerima Surat dari Kemendagri melalui Kesbangpol Provinsi Lampung dengan surat No: 220/3957.Dlll/2012 tertanggal 30 November 2012, dengan Perihal: Agar Seluruh Kabupaten/Kota Tidak Menerbitkan Surat Keterangan Terdaftar (SKT) GAFATAR. jadi Organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) tidak terdaftar di Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Pesawaran. Hal itu katakan Drs. Syukur selaku Kepala Badan Kesbangpol. (16/01)
Drs.Syukur menambahkan, pada tanggal 17 Desember 2014, ia kedatangan Pengurus GAFATAR, yang saat itu untuk meyakinkan dirinya dengan memberikan Tabloid dan Kliping kegiatan Bhakti Sosial mereka di beberapa Kabupaten yang ada di Provinsi Lampung. Mereka juga memberi Surat No:11.01/DPK-11/2014, Perihal: Audensi dengan Bupati.
“Karna saya sudah menerima surat dari Kemendagri tentang GAFATAR, saat itu juga saya tolak,“ ujarnya kepada awak media.
‘Pada Surat Permohonan Audensi ditanda tangani oleh Ketua: Willy Meisa dan Sumianta selaku Sekretarisnya. DPD GAFATAR beralamatkan di jalan Ki Maja, Gang Beringin, RT.001/001, Kelurahan Sepang Jaya, Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung’.
Dari beberapa sumber yang di temui awak media. Bahwa setahun yang lalu Ormas yang konon katanya bergerak di bidang kemasyarakat ini, seperti Bhakti Sosial (Baksos), juga pernah datang ke Pantai Claura yang tak jauh dari Pantai Klara (Kelapa Rapat). “Waktu itu sekitar 30 orang dengan menggunakan baju kaos bertuliskan GAFATAR dengan menaiki sepeda motor melakukan bakti sosial, seperti membersihkan sekitar pantai dan rumput di pinggir jalan dengan arit dan golok,“ ujar Munawir mantan Sekdes Batu Menyan, Teluk Pandan.
Namun saat itu dia tidak sekali curiga dengan kehadiran GAFATAR di Pantai Claura tersebut yang melakukan Bhakti Sosial di pantai ini. Dia mengetahui dan menduga jika GAFATAR ini berbahaya, dan melenceng dari aturan setelah melihat berita di salah satu Stasiun TV, yang menerangkan bahwa ajaran GAFATAR berbahaya.
“Setelah saya melihat dan mendengar berita hilangnya seorang dokter di Jogja dan bergabung dengan GAFATAR, barulah saya tahu bahwa ormas ini berbahaya.“ Ungkap Munawir lagi.