LAMPUNG7COM | Dinas Perkebunan Lampung Barat menyelenggarakan Program Pelatihan Kelas Budidaya Kopi berlangsung di Gedung Sekolah Kopi Pekon Sukapura, Kecamatan Sumberjaya. Selasa (18/10/2022).
Dalam kelas budidaya kopi ini ada 55 peserta 50 dari Lampung Barat dan 5 lagi dari Kota Bumi, Lampung Utara, materi dalam praktek budidaya kopi ini polanya 30 persen teori dan 70 persen praktek.
Kepala Dinas Perkebunan melalui Kabid Perkebunan Sumarlin menyampaikan tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pemangku kepentingan masyarakat khususnya yang ada di Lampung Barat yang mana 85 persen masyarakatnya penghasil kopi.
“Untuk meningkat kan pendapatan produksi kopi masyarakat harus memperhatikan samting serta pupuk yang tepat, kalau produksi naik mudah-mudahan pendapatan nambah,” ujarnya.
Kemudian dalam meningkatkan produksi salah satunya dengan cara penyambungan. Cara pengambilan ruas dianjurkan tidak memilih ruas yang terlalu tua/muda, yaitu kisaran cabang ke 2, 3 hingga 4 dari pangkal ruas. Setelah stek intres yang diinginkan sesuai standar maka selanjutnya terapkan panjang ruas yang harus di potong dan diambil satu buku/ruas saja dengan panjang 4-5 cm dimana sisakan 1/4 daun cabang bawaan.
Cara menanam, stek intres cukup memotong ujung bawah ke arah melebar trapesium. Tujuannya agar calon perakaran bisa merata dan banyak. Ditaruh di media tanam polybag yang sebelumnya sudah dipersiapkan media tanam. Teknik penyiraman dianjurkan dengan menggunakan sprayer ukuran besar dengan ujung keluar halus, agar saat menyiram klon stek intres tidak mudah terkoyak/goyang terkena air. Siram secukupnya karena jika terlalu lembab juga akan menyebabkan busuk batang.
Kesimpulannya budidaya dengan stek intres bisa memangkas jenjang waktu tanam/tumbuh bibit lebih cepat ketimbang dengan pembenihan dari biji.
Pembentukan Dalam vase vegetatif lebih mudah karena stek intres cendrung cepat tumbuh dan subur meskipun di kondisi tanah yang kurang subur.
Umur tanaman bisa tahan lama karena memiliki akar serabut lebih banyak. Dan akar tunggal melebihi dari tanaman kopi yang di budidayakan dari biji.
“Dengan adanya sekolah kopi kita berharap masyarakat bisa memperaktekkan di kebunnya masing masing,” ujarnya.
Pada teori kali ini, Rusfendi selaku pembina menjelaskan tentang beberapa hal budidaya kopi, pertama harus memilih kualitas benih.
Benih berasal dari parientas yang cocok dengan kondisi agroklimat lahan yang setempat, benih berasal dari sumber jelas serta di ambil tari tanaman kurang lebih 4 tahun.
Penyemaian benih harus dekat dengan sumber air, mudah di awasi, aman dari gangguan ternak, tidak terlalu jauh dari tempat pembibitan.
Penyemaian benih juga di benam sedalam 0,5 cm, kemudian disemaikan dalam keadaan tengkurap, jarak tanam 3 x 5 cm.
Diatasnya di taburi potongan ilalang kering atau potongan batang jerami untuk melindungi dari sengatan matahari maupun akibat percikan air.
Dalam pemeliharaan batang serta pemangkasan dahan ranting juga menurut Rusfendi, “Harapan saya untuk para peserta pelatihan semoga dengan adanya sekolah kopi ini bisa berpengaruh untuk kita semua agar petani bisa belajar dengan kalian biar dapat ilmu yang sama, semoga petani Lampung Barat khususnya meningkat produksinya agar bisa mendapat penghasilan yang yang lebih banyak.” Pungkasnya. | Agus