Jakarta | Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara dicopot dari jabatannya atas penyelundupan onderdil Harley Davidson keluaran 1970-an yang didatangkan dari Prancis. Pemecatan tersebut usai Ari Ashkara mengaku merupakan pemilik barang selundupan tersebut.
“Saya sebagai Kementerian BUMN akan memberhentikan saudara Direktur Utama Garuda Indonesia,” ujar Erick di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (5/12).
Atas kasus tersebut, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan akan memberlakukan denda kepada Garuda Indonesia. “Ini karena spesial dan melenceng dari regulasi, seharusnya barang yang dibawa dicatat tapi tidak dicatat, maka Garuda akan didenda. Hari ini kami kirim surat dendanya,” ujar Budi di Jakarta, Jumat (6/12).
Namun, banyak pihak yang setuju dengan pencopotan ini. Salah satunya Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani yang mengatakan, selama ini Ari menjadi salah satu penyebab harga tiket pesawat tak kunjung turun.
“Ini terus terang saya dengan adanya pergantian dirut Garuda ini, saya sebagai Ketua PHRI dari Sektor pariwisata gembira banget. Kita yang komplain paling berat karena dia ‘penyebabnya’, karena dia menciptakan ‘palkan kartel’ dia mendikte pasar,” ujarnya.
Bahkan, lkatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI) mendukung langkah Erick karena Ari dinilai kerap membuat kebijakan kontroversi yang merugikan banyak pihak. Mulai dari perusahaan, anak perusahaan, karyawan sampai masyarakat sebagai penumpang. | red/dilansir dari merdekacom