LAMPUNG7COM – Metro | Lapas kelas IIA Kota Metro menggelar giat penyerahan remisi bagi narapidana umum, dalam rangka hari Kemerdekaan Republik Indonesia, rabu (17/8/2022).
Dikatakan kepala Lembaga pemasyarakatan kelas IIA Kota Metro Muchamad Mulyana, bahwa Lapas kelas IIA Kota Metro dihuni oleh 628 orang warga binaan dengan kapasitas 489 orang sehingga terjadi over kapasitas sebanyak 28%.
“Tentu dalam penanganan penanganan terkait dengan pembinaan warga negara, lapas kelas IIA Metro insya Allah dalam keadaan baik. <span;>Yang mendapatkan remisi ada 455 orang. Besaran remisinya dari 1 sampai 6 bulan Alhamdulillah 5 orang setelah mendapatkan pengurangan remisi langsung pulang pada hari ini,” kata kalapas.
Mulyana menyampaikan di Lapas kelas IIA Metro ada dua orang tindak pidana terorisme namun insya Allah dua orang ini sudah NKRI.
“Dan sedang kami proses untuk mendapatkan hak-haknya baik terkait dengan pengurangan hukuman maupun terkait dengan pembebasan bersyarat karena syaratnya adalah mereka harus NKRI,” tuturnya.
Mulyana mengatakan pihaknya telah membuka untuk kunjungan secara tatap muka langsung secara terbatas dengan syarat bahwa yang boleh mengunjungi adalah hanya keluarga inti narapidana Yang telah melakukan vaksin sampai dengan booster (vaksin ketiga).
“Untuk narapidana yang belum melakukan vaksin booster kita tetap melakukan kunjungan secara video call secara online begitu juga untuk pelaksanaan-pelaksanaan sidang,” terang Mulyana.
Mulyana berharap setelah menjalani pembinaan di lembaga pemasyarakatan kelas IIA Kota Metro para warga binaan yang mendapatkan remisi dapat menyadari kesalahannya kemudian berbuat baik dan tidak mengulangi tindak pidananya.
“Tujuan pidana penjara pemasyarakatan adalah mengintegrasikan kembali individu narapidana ke tengah-tengah masyarakat dalam keadaan yang baik dan dapat bermanfaat lebih baik bagi bangsa dan negara,” jelasnya.
Menambahkan hal tersebut Walikota Metro Wahdi Siradjuddin menuturkan pemberian remisi umum tahun 2002 bagi narapidana dan anak tentunya memiliki makna tersendiri yang diartikan untuk menghadapi perubahan kondisi pandemi.
“Seperti diketahui dua tahun lebih ini, Indonesia menghadapi tantangan dan ujian sejarah kecemasan sosial hingga tekanan ekonomi yang berat, sangat dirasakan oleh rakyat Indonesia di penjuru tanah air, di tengah keterpurukan semua elemen bangsa bergerak bersama dan bergotong-royong untuk mewujudkan harapan kinerja dari pemerintah,” kata Wahdi.
Wahdi mengatakan hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-77 tahun 2002 tersebut merefleksikan bagaimana nilai-nilai Pancasila dan bhinneka tunggal Ika.
“Mempersatukan bangsa dalam menghadapi tantangan yang ada langkah ini merupakan perwujudan harapan untuk bangkit bersama lebih cepat dan bangkit lebih kuat menuju Indonesia maju di masa depan tidak hanya sebatas level nasional bangsa Indonesia,” tandas Wahdi.
Wahdi menambahkan pemberian remisi kepada warga binaan pemasarakatan merupakan sebuah bentuk apresiasi dan penghargaan bagi warga binaan itu.
“Bagi seluruh warga binaan yang mendapatkan remisi pada hari ini, manfaatkanlah momen ini sebagai sebuah motivasi untuk berperilaku baik taat pada aturan dan mengikuti program pembinaan dengan tekun dan bersungguh-sungguh, tanamkan dalam benak saudara sekalian bahwa proses yang saudara jalani sekarang bukan merupakan penderitaan semata, namun sebuah proses pendidikan dan pembinaan untuk menjadi manusia yang lebih baik bermanfaat bertepatan dengan peringatan hari ulang tahun kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia,” pungkas Wahdi. | Aliando.