Sejarah Topeng
Topeng dapat didefinisikan sebagai suatu replika wajah yang dibentuk atas bahan dasar yang tipis atau ditipiskan. Wujud demikian membuat topeng menjadikan suatu kata tepat sebagai ungkapan figuratif yang mewakili masing-masing pribadi. Topeng tertua di dunia pernah ditemukan berupa topeng batu berusia lebih dari 9.000 tahun di Pnei Hever, sebuah pemukiman di Tepi Barat, saat ini topeng tersebut berada di museum “Bible et Terre Sainte” Paris, dan museum Israel di Yerusalem.
Peneliti mengatakan topeng diyakini telah dipakai untuk memuja leluhur digunakan dalam acara ritual selama periode Neolitik. Dalam seni pertunjukan dan untuk hiburan biasanya dikenakan di wajah. Seorang penulis Jerman mengklaim kata “topeng” pada awalnya berasal dari bahasa Spanyol más que la cara (secara harfiah, “lebih dari wajah” atau “wajah yang ditambahkan”), yang berevolusi menjadi “máscara”. Ada banyak topeng di seluruh dunia yang dapat dikategorikan dengan kriteria berbeda. Seperti topeng yang dapat digunakan dalam ritual, upacara, berburu, pesta, perang, pertunjukan, teater, gaya hidup. Topeng ditemukan pada suku Inuit di Amerika Utara, Suku-Suku Oceania, Suku Aztec Kuno di Amerika Latin, topeng suku di Afrika Afrika Barat.