Penulis lain dalam literatur Seni dan Kerajinan Indonesia, Sapu, TJ, 1931, bersama Koninklijke Vereeniging “Colonial Institute” Royal Amstredam menuliskan: Selain Topeng terbuat dari kayu dari jenis yang lembut, dicat dan disepuh, beberapa di antaranya dihiasi dengan mahkota di beri tali kulit digunakan untuk pengikat.Jenis topeng Kayu Wajahnya berwarna kuning-hijau, bibir merah dengan gigi atas berlapis emas. Kontur berlapis emas dan hitam di sekitar mulut, mata, alis, dan rambut. Merah di rambut berlapis emas. Gaya rambut merupakan ciri khas pengantin wanita Jawa, yang juga melambangkan topeng wanita yang digunakan dalam pentas topeng jawa. H.: 17 cm. Lit.: v. Lelyveld, Mdbld. v.BK, Okt. 1929,
B.van Lelyveld. Topeng Masker terbuat dari Kayu. Polychromy berwarna hijau hitam dengan sedikit merah dan emas. Ornamen daun di dahi, bulan sabit di pelipis. H.: 19 cm. Georg Tillmann menambahkan pendapat TB Van Lelyveld “… Rambut di bagian samping ditutupi dengan ornamen dan relief daun berlapis emas”. Topeng terbuat dari Kayu, wajah abu-abu, kontur berlapis emas dan hitam di sekitar mata, hidung, dan mulut. Bibirnya merah. Rambut hitam ikal dan legam. H.: 18 cm.
Di Nusantara ini kita mengenal topeng Dayak di Pulau Kalimantan, topeng dalam tari Hudog dari suku Dayak Bahau dan Modang. Topeng Cirebon, topeng Malang yang dibawakan biasanya berasal dari kisah Panji yang menceritakan kisah asmara Raden Panji Asmoro Bangun. Topeng Reog lebih lazim disebut tari Reog Ponorogo. Topeng Ireng tradisi seni pertujukan yang berasimilasi dengan budaya lokal Jawa Tengah.
Topeng adalah salah satu bentuk karya seni. Tidak hanya karena keindahan estetis yang dimilikinya, tetapi sisi misteri yang tersimpan pada raut wajah sebuah topeng tetap mampu memancarkan kekuatan magis yang sulit dijelaskan.